Berita Nasional IndonesiaBerita Nasional Indonesia
Reading: Pasien TB-RO dan TB-SO harus Dipisah, Potensinya Berbahaya Terhadap Sensitif Obat
Share
Aa
Berita Nasional IndonesiaBerita Nasional Indonesia
Aa
  • Dewan Redaksi
  • Susunan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
All Rights Reserved. Seputar Indonesia Net
Berita Nasional Indonesia > Daerah > Pasien TB-RO dan TB-SO harus Dipisah, Potensinya Berbahaya Terhadap Sensitif Obat
DaerahPemerintahan

Pasien TB-RO dan TB-SO harus Dipisah, Potensinya Berbahaya Terhadap Sensitif Obat

Sabairi 3 years ago 49 Views
Kasihumas RSUD Dr. H. Moch Anwar, Arma

SUMENEP – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr H Moh Anwar Sumenep akan berikan layanan terhadap pasien tuberculosis (TBC) yang sensitif terhadap obat (SO).

Pemberian pelayanan terhadap pasien TBC tersebut disampaikan oleh Direktur RSUD Dr H Moh. Anwar dr Erly Yati melalui Kasi Humas RSUD Dr H. Moh Anwar Sumenep Arman Endika Putra kepada awak media pada Senin 29 Agustus 2022

Sebelumnya, awal Agustus 2022 sebanyak 15 pasien yang tempat tinggalnya di Kabupaten Sumenep telah melakukan pengobatan TB di RSUD Waru dan dari RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep sudah ada serah terima pasien khusus resisten obat (RO) dari RSUD Waru Pamekasan.

“Saat ini RSUD Dr Moh Anwar dipandang mampu untuk menata laksanakan orang dengan diagnosa tuberculosis yang resisten terhadap obat (RO),” ujar Kasihumas RSUD Dr. H. Moh Anwar, Arman.

Arman menjelaskan, tidak semua pasien yang resisten terhadap obat, akan tetapi ada yang sensitif terhadap obat.

Terpilih Kembali Sebagai Ketua APEKSI 2025-2030, Eri Cahyadi Dorong Sinergi Kota Selaraskan Visi-Misi Presiden
Indonesian International Arts Festival Munas VII APEKSI Suguhkan Tampilan Budaya Antar Daerah
Semarak Ladies Program APEKSI: Istri Kepala Daerah Asyik Nguleg Rujak Cingur di Kenjeran
Peduli Terhadap Lingkungan, Anggota APEKSI Tanam 98 Pohon di Taman Suroboyo
Wamendagri Bima Arya Puji Kecepatan TGC Surabaya di Munas VII APEKSI 2025

Artinya, lanjut Arman bahwa dari pihak kami akan membuka pelayanan terhadap pasien dengan diagnosa tuberculosis yang sensitif terhadap obat.

“Kami dipandang mampu untuk melakukan tatalaksana oleh provinsi Jawa Timur karena di lihat angka TB di Sumenep lumayan tinggi,” tambah dia.

Dijelaskan, antara pasien TB yang resisten obat, karena pengobatan TB durasinya tidak singkat. Penyembuhan TB diantara 4 bulan sampai 6 bulan, dan secara kontinyu mengkonsumsi obat setiap hari.

” Apabila dari pihak pasien sekali saja tidak mengkonsumsi obat, maka akan mulai dari awal lagi dan kemungkinan itu dia akan resisten dengan obat,” tegasnya

Pasien TB-RO dan TB-SO harus di pisah, karena potensinya berbahaya terhadap yang sensitif obat (SO) dan jenis pengobatannya beda dengan obat TB biasa atau dengan yang TB RO.

“Penyembuhan terhadap penyakit TB-RO diperlukan tempat khusus, karena sangat efektif penularannya jika berada ditempat tertutup, maka diperlukan paparan matahari,” pungkasnya.(hen).

 

Sabairi August 29, 2022
Previous Article Polres Sampang Tes Urine, Satu Anggota Positif
Next Article PT BSI Bedah Rumah Warga Pancer Pesanggaran
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Lainnya

Terpilih Kembali Sebagai Ketua APEKSI 2025-2030, Eri Cahyadi Dorong Sinergi Kota Selaraskan Visi-Misi Presiden

6 days ago

Indonesian International Arts Festival Munas VII APEKSI Suguhkan Tampilan Budaya Antar Daerah

6 days ago

Semarak Ladies Program APEKSI: Istri Kepala Daerah Asyik Nguleg Rujak Cingur di Kenjeran

6 days ago

Peduli Terhadap Lingkungan, Anggota APEKSI Tanam 98 Pohon di Taman Suroboyo

6 days ago
about us

Kabar terbaru di Seluruh Indonesia

All Rights Reserved. Seputar Indonesia Net

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?