SIDOARJO – Penataan ulang Rutan I Surabaya di Medaeng menunjukkan progres positif. Renovasi Blok Hunian A, B dan Kantor Teknis ditargetkan selesai akhir tahun ini. Diharapkan pada renovasi tahap I ini bisa menambah kapasitas hunian hingga 250 orang tahanan.
Hal itu dipastikan Kadiv Pemasyarakatan Teguh Wibowo saat meninjau progres pembangunan rutan yang dipimpin Wahyu Hendrajati Setyo Nugroho, Jumat (2/9).
Sejak memulai proses renovasi pada 1 Juli 2022 lalu, Teguh mengatakan bahwa proses pembangunan sudah mencapai 30% dari target. “Sampai saat ini masih sesuai dengan rencana yang ada, progresnya positif,” ujar Teguh.
Karena merupakan bangunan khusus, dalam pemantauannya juga memastikan material bahan bangunan, pondasi, struktur bentuk bangunan, atap hingga dinding sudah sudah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Karena secara teknis harus diperhatikan segi keamanan rutan kedepannya. “Pada bulan ini kontraktor harus sudah menyelesaikan pekerjaan atap, agar pengerjaan tetap sesuai rencana awal,” tuturnya.
Sementara itu, Hendrajati mengatakan bahwa untuk menata ulang Rutan Surabaya, pihaknya memerlukan waktu tiga tahun. Selain nilainya yang relatif besar, pihaknya harus mengatur strategi pengamanan. Sehingga, proses renovasi harus dilakukan bertahap. “Ada aspek operasional dan keamanan yang harus kami prioritaskan,” ujarnya.
Untuk itu, untuk tahap pertama, pihaknya merencanakan akan merenovasi tiga gedung utama. Yang terdiri dari dua blok hunian (Blok A dan B) serta kantor teknis. Anggaran yang dialokasikan mencapai 34 miliar. Dua blok itu sebelumnya berkapasitas 150 orang. Setelah renovasi, kapasitasnya akan menjadi 400 orang. “Bentuknya akan berubah, pengembangannya akan dibuat vertikal,” urai Hendrajati.
Rencananya penataan ulang kompleks Rutan Surabaya akan dilaksanakan dalam tiga tahap atau tiga tahun anggaran. Hingga 2024 mendatang. Penataan ini dilakukan karena selama ini, bangunan yang ada sudah tak mampu lagi menampung tahanan yang rata-rata tiap tahunnya berkisar 1.500-2.000 orang.
“Jika pembangunannya rampung, diperkirakan Rutan Surabaya akan mampu menampung sekitar 1.200 tahanan,” katanya.
Belum lagi, standar bangunannya juga tidak sesuai dengan ketentuan Kemenkumham. Karena dulunya sebenarnya diperuntukkan sebagai tempat penahanan tahanan anak.
“Salah satu masalah lainnya adalah banjir saat musim hujan, sehingga drainase juga kami perbaiki,” terang Hendrajati. (*/RI).