NAMLEA– Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) KNPI Kabupaten Buru,Abdul Rauf Wabula menilai Kapolsek Waeapo harus maksimal lakukan penanganan dalam wilaya kerjanya.
Kata Rauf kepada media ini Via telepon, selasa (9/8/2022) bahwa polres pula Buru suda melakukan penyisiran di Gunung Botak yang merupakan pertambangan Emas ilegal.
” Dan Polres Pulau Buru juga, baru saja menggungkapkan kasus kepemilikan emas tanpa izin dan pemilik Air Perak (Mercury).kalau penegakan seperti ini saya sangat memberikan apresiasi,”beber Rauf.
Mercuri yang di tangkap sekitar 80 kiloan itu,tetapi kenapa aktifitas tromol dan tong yang ada di dataran waeapo,meliputi kecamatan Waeapo,lolongguba dan Waelata,Masi terus beroperasi bahkan sampai hari,”beber Wabula.
Menurut dia, 17 kilo dan 80 kilo air Perak bisah di tangkap oleh Polres Pulau Buru,lalu ribuan tromol yang ada di tiga kecamatan semuanya mengunakan Air perak (Mercury) di perkirakan perhari bisa gunakan kurang lebih puluhan ton Mercury kenapa tidak di basmi, malahan di biarkan begitu saja.
Presiden Jokowi Widodo suda menetapkan waeapo sebagai lumbung pangan Nasional,lalu kenapa Kapolsek Waeapo IPDA Andreas Hasurugan Panjaitan, tidak mengubris persoalan itu untuk segerah menutup tromol dan tong yang ada di daratan Waeapo.
“Saya juga mengapresiasi kepada Penjabat Bupati Buru yang suda memerintah bawahannya untuk mendata tromol agar bisa di tertibkan.
Lalu fungsi Penegakan hukum Polsek Waeapo yang punya wilaya tidak perna melakuka penertiban terhadap tromol dan tong di wilayahnya, ada apa,”kata Rauf.
Dalam waktu dekat kalau tidak ada tindakan dari Polsek Waeapo Polres Pulau Buru,maka saya akan melaporkan Pembiaran tong dan tromol ke Pimpinan Provinsi maupun Dewan Pimpinan Pusat (DPP) KNPI.Agar bisa menyampaikan laporan kami ke bapak Kapolri jenderal listio Sigit Prabowo,bahwa,dataran waeapo darurat Mercury. Penjual mercuri Puluhan kilo bisa di tangkap,lalu kenapa penguna atau pemakai Mercury tidak di tangkap,”tegas Wabula.(bin)