Seputarindonesia.net ||Bojonegoro – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bojonegoro bekerjasama dengan blok Bojonegoro menggelar acara penyerahan hadiah lomba content creator video tiktok dengan tema “Gemar Membaca”dan Kickoff road to Bojonegoro Digital Forum. Kegiatan dilakukan di Halaman Perpusda Bojonegoro, Rabu, (8/6/2022).
Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Ninik Susmiati menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya kampanye gemar membaca. Yakni dengan mengadakan lomba konten tiktok ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Buku Sedunia 23 April.
“Kegiatan ini sudah dimulai sejak Maret dan puncaknya menuju road to Bojonegoro digital forum September,” ungkapnya.
Menurut dia, buku adalah jendela dunia. Maka gerakan gemar membaca sangat penting dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Berdasarkan survei yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan tahun 2021 bekerjasama dengan UIN Yogyakarta, bahwa indeks kegemaran membaca masyarakat Bojonegoro di angka 60,74 persen.
“Ini menunjukkan bahwa kegemaran masyarakat Bojonegoro masih dibilang sedang. Karena kondisi ini, gerakan gemar membaca harus terus digalakkan agar kualitas literasi dan SDM masyarakat meningkat,” paparnya.
Ia mengatakan, sesuai yang sering disampaikan oleh Presiden Joko Widodo terkait SDM unggul, Indonesia maju. Begitupun Bojonegoro, SDM masyarakat Bojonegoro unggul, maka Bojonegoro akan maju. Menurutnya, gemar membaca ini harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan, dan masyarakat secara luas.
“Di era saat ini informasi dan pengetahuan memiliki peranan yang sangat penting. Maka gemar membaca juga menjadi sangat penting. Gerakan gemar membaca harus dipupuk sedini mungkin agar tertanam di diri anak-anak kita sehingga tertanam kemampuan dan tekad untuk terus membaca dikala remaja dan dewasa nantinya,” ucap Ninik.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan berkomitmen mengubah mindset terhadap perpustakaan. Bahwa membaca bisa dilakukan di perpustakaan. Selama ini perpustakaan hanya dianggap sebagai Gudang buku. Pihaknya ingin merubah mindset masyarakat tentang hal tersebut dan ingin menjadikan perpustakaan bermanfaat untuk masyarakat dengan teknologi informasi dan komunikasi.
“Kami mendorong perpustakaan untuk meningkatkan kualitas literasi, kecerdasan dan pendidikan serta pengetahuan masyarakat. Karena perpustakaan ini berbeda dengan sekolahan. Sekolahan dibatasi dengan ruang dan waktu, namun perpustakaan ini siapa saja dan kapan saja tanpa batas waktu dan ruang,” tandasnya.
Ia juga mengatakan, Dinas Perpustakaan saat ini juga sudah memiliki Pocadi (Pojok Baca Digital) yang sudah mendapatkan lisensi dari perpusnas yang ada di MPP di Jl. Veteran Bojonegoro. Di Pocadi ini seluruh koleksi buku yang ada di perpusnas bisa diakses.
“Saat ini kami pantau, yang menggunakan Pocadi di MPP ini merupakan masyarakat yang sedang mengurus perizinan. Masih sedikit sekali mahasiswa, siswa dan masyarakat secara umum yang datang di Pocadi ini khusus untuk mencari informasi,” bebernya.
Dalam Pocadi tersebut, banyak sekali buku-buku yang bisa dijadikan referensi karena ini secara nasional, tentu buku yang ada di Pocadi itu diupdate secara terus menerus.
Plt Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menuturkan agar masyarakat tidak kawatir terkait buku-buku yang ada akan ketinggalan jaman. Sebab koleksinya adalah koleksi nasional.
Dalam hal ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga sudah melakukan sosialisasi dan menggalakkan perpustakaan desa. Ada 262 desa yang sudah memiliki perpusdes, agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
“Namun untuk Pocadi ini baru bisa dilakukan di MPP karena keterbatasan server dan perangkat hardware. Harapannya, perpustakaan bisa meningkatkan dan mengembangkan peranannya.jJuga menjadi wahana pembelajaran bersama untuk mengembangkan kemampuan diri masyarakat Bojonegoro kususnya pelajar dan mahasiswa, yang menjadi tumpuan generasi yang akan datang,” pungkasnya dalam sambutan.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro, Abdullah Umar yang hadir dalam acara menyampaikan untuk meningkatkan fasilitas di perpustakaan desa. Sebab di era digital, banyak sekali masyarakat khususnya anak-anak muda yang kurang terarah, dalam menggunakan digital.
“Kita dari DPRD siap men-support terkait program-program maupun kegiatan yang digagas masyarakat maupun OPD atau dinas, dalam rangka untuk masyarakat cerdas di era digital ini, juga merupakan tugas kita bersama dalam rangka menangkap era digitalisasi. Lomba yang dilakukan hari ini merupakan hal positif sebagai hiburan yang disajikan sesuai dan terarah,” tutup Abdullah Umar. (Eko).
Editor/Publisher: Bairi.