SEPUTARINDONESIA.NET– Suara teriakan berasal dari sebuah rumah bekas pegawai PTPN di Jalan Wijaya Kusuma dekat dengan stasiun kereta api Jember, gegerkan Lingkungan Kampung Osing, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Selasa (18/1/2022), siang.
Suara itu menarik perhatian tetangga korban, Benaya Sangkakala (36)dan temannya Juan Felix (36). Saat keduanya mendatangi asal suara di rumah milik janda tua Sri Budi Asmoro Rini atau Rin Hartana. Tiba-tiba keluar dari pintu belang seorang laki-laki berjaket hitam dengan membawa pisau berlumuran darah.
Sontak Benaya dan Juan Felix kemudian berusaha mengamankan pria tersebut yang diduga akan melarikan diri dengan motor Beat berwarna hitam. Motor pelaku kemudian ditendang hingga roboh.
Belakangan diketahui terduga pelaku bernama Hafid Prasetya Hadi (31) warga Desa Bedadung, Kecamatan Pakusari Jember. Namun saat akan dibekuk pelaku berontak bahkan sempat membacok tengkuk Benaya Sangkakala dan melukai betis kanan Juan Felix dengan pisau yang dipegang pelaku.
Pisau terduga pelaku akhirnya berhasil direbut Juan Felix dan dilumpuhkan oleh Benaya yang dibantu warga yang telah datang. Terduga pelaku kemudian dihakimi massa hingga babak belur.
Saat bersamaan kemudian dari pintu belakang rumah muncul Rin Hartana.”Kebetulan saya yang melepas pisau dari itu ibunya (Rin Hartana) lari kedepan kita tolong, pelaku dilumpuhkan Benaya,” jelas Juan Felix kepada awak media.
“Saya yang tekan luka Benaya, orang-orang datang ya sudah. Saya kemudian membawa Bu Hartana ke Rumah Sakit Jember Klinik,” sambungnya.
Awalnya Juan Felix mengira teriakan tersebut karena korban takut dengan hewan.”Soalnya bukan teriakan minta tolong tapi melingking saja kayak takut sama kecoak,” jelasnya.
Warga akhirnya tahu jika terduga pelaku Hafid ternyata telah menggorok leher anak Rin Hartana yang bernama Diah Budi Pritasari atau Ita. Warga menemukan jasad Ita dengan kondisi leher tergorok di kamar mandi. Darah juga nampak menggenang di lantai kamar mandi.
“Pelaku tadi sempat mengatakan ada yang tergeletak di kamar mandi. Ternyata Mbak Ita ini yang tergeletak di dalam kamar mandi,”kata Ketua RW setempat Eko.
Tak berselang lama polisi dari Polsek Patrang datang yang di lokasi kejadian perkara kemudian membawa pelaku Mapolres Jember. Sementara Tim Inavis Polres Jember kemudian melakukan olah TKP.
Menurut informasi yang dihimpun dil lapangan, terduga pelaku berprofesi sebagai tukang servis tv yang sengaja dipangil oleh keluarga tersebut. Barang bukti berupa peralatan servis miliknya diamankan warga sebelum polisi datang.
Pelaku diduga tergiur oleh tumpukan uang milik keluarga tersebut. Saat akan mengambil uang, dipergoki oleh Rin Hartana yang tak bisa jalan karena sakit tua.
Rin yang berteriak memergoki pelaku kemudian membuat Ita yang sedang mandi keluar dari dalam kamar mandi. Namun nahas korban malah dihabisi nyawanya oleh terduga pelaku dengan cara digorok.
Sebagai informasi di rumah tersebut hanya ditinggali Rin Hartana dan anaknya Ita. Ita yang bertatus janda, selama ini dikenal berprofesi sebagai guru les piano.
Meski demikian Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo yang datang ke lokasi mengatakan hingga kini polisi belum mengetahui motif sebenarnya terduga pelaku hingga tega menggorok korban Ita hingga tewas.
“Kami saat ini telah berhasil mengamankan terduga pelaku. Untuk saat ini kami akan meneriksa yang bersangkutan dan para saksi yang ada di TKP,” kata AKBP Hery Purnomo kepada sejumlah wartawan.
“Kita belum mengetahui adanya barang-barang milil korban. Nanti kita sampaikan hasil pendalaman pemeriksaan pelaku,” pungkas Hery.
Sementara itu jasad korban kemudian dibawa ke kamar mayat RSD Soebandi untuk diotopsi. Sedangkan Benaya korban luka sabetan pisau pelaku dan Rin Hartana menjalani perawatan di RS Jember Klinik.(*)