SURABAYA- Gerak cepat Satreskrim Polrestabes Surabaya mengungkap peristiwa pembacokan didepan SPBU Sidotopo Wetan, Jalan Kenjeran Surabaya, pada Sabtu (9/12/2023) sekitar pukul 04.15 Wib pagi.
Hingga saat ini setelah petugas melakukan penyeludikan hingga olah TKP, sudah menetapkan tersangkanya sebanyak lima orang.
Tersangka yang diamankan adalah, APS (17) asal Jalan Teluk Jone Utara, Surabaya. Dia tergabung dalam grup Toms dan pelaku Pengroyokan yang membacok korban menggunakan celurit biru miliknya dan JLS (18) asal Sidotopo Lor, grup BS yang juga membacok korban menggunakan clurit.
Tiga tersangka lainnya yang membawa Sajam yakni, GLS (17), grup ORP ikut tawuran dan membawa sajam saat di TKP, MDP (17) asal Kalimas Baru, admin grup TOMS, ikut tawuran dan membawa sajam celurit coklat saat di TKP dan PAP (18) asal Jalan Teluk Nibung Barat, Surabaya, ikut tawuran dan membawa sajam saat di TKP.
Polisi juga memeriksa 16 pemuda sebagai saksi dalam aksi tawuran yang menewaskan korban pelahar SMP itu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono usai gelar olah kejadian perkara di Mapolrestabes Surabaya.
“Setelah olah TKP, hingga saat ini sudah lima orang yang kita tetapkan sebagai tersangka,” singkat AKBP Hendro, Rabu (13/12/2023).
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya menambahkan, para pelaku melakukan pengeroyokan dengan menggunakan senjata tajam berupa clurit, berakibat luka robek pada pinggang bagian kanan hingga akhirnya korban Meninggal.
” Pada Sabtu, 9 Desember 2023 pukul 01.30 Wib grup BS (Camp Bangkit Serang), TOMS (Team Of Mistery Surabaya), Kilometer berkumpul di rumah tersangka JLS di Jalan Raya Sidotopo Lor bersama MDP (TOMS), RB (TOMS), ST (KILOMETER), UD (BS), FJ (ORP) setelah mendapat ajakan konten melalui Direct Message Instagram dari tersangka JLS (BS),” jelasnya.
Peristiwanya berawal pada pukul, 02.00 Wib kelompok tersebut bergeser ke Basecamp grup gangster F012RT di Jalan Kapas Madya.
Ada 4 grup (BS, TOMS, KILOMETER, dan ORP) bergeser ke Terminal Bus Ampel di Jalan Raya Pegirian, bertemu dengan grup TAL dan PGW.
Setelah berkumpul, 8 grup gangster (BS, TOMS, KILOMETER, TAL, F012RT , PGW, KAMAL dan ORP) bergeser ke Jalan Sidotopo ke arah makam Rangkah, dan berhenti di Taman Makam Rangkah utk mencari keberadaan musuh (grup UG), namun tidak ada sehingga selanjutnya gabungan gangster Allstar.
Kelompok ini menyisir ke arah Kedungcowek namun tidak ada musuh yang dimaksud sehingga mereka putar balik ke arah Makam Rangkah dan Ketika melintas di makam Rangkah tepatnya di pertigaan pom bensin arah Jalan Sidotopo Surabaya, pelaku melihat kelompok lain sehingga terjadi tawuran di sekitar perlintasan rel Sidotopo tepatnya di depan SPBU Sidotopo Surabaya.
“Pada pukul 02.45 Wib terjadi pengroyokan terhadap korban MC diduga oleh 8 grup gangster BS, TOMS, KILOMETER, TAL, PGW, KAMAL dan ORP,” imbuh Hendro.
Awalnya 8 gangster itu akan melakukan tawuran dengan (UTARA GANGSTER / UG) yang Basecampnya di dalam makam Rangkah. Namun gangster UG tidak muncul pada saat itu, Pada waktu yang bersamaan didepan makam Rangkah nampak gerombolan yang dikiranya anak-anak dari grup UG.
Hingga terjadilah penyerangan dari 8 kelompok besar tersebut kepada gerombolan korban. Setelah adanya korban jiwa, diketahui ternyata yang mereka serang adalah Anak camp Allstar yaitu Gangster Segerombolan Utara Happy (SUH) yang tadinya juga akan melaksanakan tawuran dengan gangster UG.
Adanya laporan polisi terkait adanya kejadian pengroyokan yang mengakibatkan korban tewas. Kemudian Tim Opsnal Jatanras melakukan serangkaian penyelidikan, pulbaket dan profiling dugaan pelaku.
Setelah mendapatkan informasi profil diduga pelaku, dan lokasi pelaku, tim opsnal melakukan pengejaran terhadap kelompok TOMS, BS, dan ORP di daerah Pasar Kilometer, Perak Utara, Surabaya.
Kasat Reskrim juga menghimbau perlunya peran aktif orang tua maupun guru di sekolah agar para pelajar sekarang tidak terlibat aksi tawuran dan membentuk grup-grup gengster. (*)