Berita Nasional IndonesiaBerita Nasional Indonesia
Reading: Mengandung Unsur Hara Alasan Penataan Taman di Jalur Hijau Surabaya Gunakan Sedimen Sungai
Share
Aa
Berita Nasional IndonesiaBerita Nasional Indonesia
Aa
  • Dewan Redaksi
  • Susunan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
All Rights Reserved. Seputar Indonesia Net
Berita Nasional Indonesia > Pemerintahan > Mengandung Unsur Hara Alasan Penataan Taman di Jalur Hijau Surabaya Gunakan Sedimen Sungai
PemerintahanSosial Budaya

Mengandung Unsur Hara Alasan Penataan Taman di Jalur Hijau Surabaya Gunakan Sedimen Sungai

Irman 4 months ago 70 Views
Penataan Taman di Jalur Hijau Surabaya Gunakan Sedimen Sungai

SURABAYA-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup) terus berupaya melakukan penataan dan perawatan taman kota hingga jalur hijau. Salah satunya, adalah perbaikan jalur hijau di Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati DLH, Myrna Augusta Aditya Dewi mengatakan bahwa penataan jalur hijau pada pedestrian dan beberapa ruas jalan di Kota Pahlawan dilakukan untuk mempercantik tampilan kota, seperti halnya di Jalan Mayjend Sungkono.

“Jadi, ruas jalan di Jalan Mayjend Sungkono ditinggikan karena ada proyek pengerjaan Box Culvert untuk atasi banjir. Oleh karena itu, kami benahi kembali jalur hijau atau taman kecil di tengah kawasan tersebut,” ujar Myrna sapaan akrabnya, Sabtu (1/2/2025).

Myrna menjelaskan, proses penataan atau penanaman jalur hijau di Kota Surabaya menggunakan tanah sedimen dari normalisasi sungai atau bozem. Alasannya karena dalam sedimen mengandung unsur hara atau mineral yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang.

“Sedimen diletakkan terlebih dahulu sebagai dasar, lalu ditata dan dibentuk menggunakan cangkul atau alat berat. Kemudian dilakukan pelapisan dengan kompos serta tanah tanam, setelah media tanahnya siap baru dilakukan penanaman,” ujar Myrna.

Pemprov Jatim dan Driver Ojol Sepakati Penghentian Sementara Tarif Promo Aplikasi
Pariwisata Indonesia Bangkit, Paper.id dan Garuda Indonesia Sinergi Dorong Digitalisasi Travel Agent
Ansor Lawyers Club Resmi Diluncurkan, Siap Beri Layanan Hukum Gratis di Sidoarjo
Siswa SMP Tersengat Listrik di Rooftop SMA Frateran Surabaya, Pihak Sekolah Sebut Musibah.
Terpilih Kembali Sebagai Ketua APEKSI 2025-2030, Eri Cahyadi Dorong Sinergi Kota Selaraskan Visi-Misi Presiden

Karena proses atau tahapan yang cukup panjang, Myrna menyebut, penataan ulang jalur hijau di kawasan Mayjen Sungkono sepanjang satu kilometer ditargetkan rampung pada Februari 2025.

“Memang belum terlihat bagus karena masih proses. Kami selesaikan secepatnya di Februari, karena banyak lokasi lain memang di rayon barat yang akan dibenahi,” terangnya.

Oleh karena itu, Myrna meminta masyarakat untuk tidak langsung berasumsi apabila melihat tumpukan tanah sedimen dalam karung di sekitar kawasan tersebut. Sebab, hal itu merupakan bagian dari proses penataan jalur hijau.

“Kalaupun ada sampah yang terlihat, itu hanya satu atau dua yang terbawa saat proses pemindahan tanah sedimen. Sampahnya kami bersihkan setelah proses penataan tanah sedimen selesai,” tegasnya.

Ia menambahkan, proses serupa untuk penataan taman atau jalur hijau sudah sering dilakukan, tak hanya di Jalan Mayjend Sungkono tapi dibanyak ruas jalan yang ada di Kota Surabaya.

“Selama ini prosesnya sama, kami lakukan hal serupa di Jalan Diponegoro, Ngagel dan lainnya. Cuma mungkin sudah kelihatan bagus, kalau di Jalan Mayjend Sungkono masih proses,” paparnya.

Di samping itu, Myrna menegaskan bahwa penggunaan tanah sedimen untuk tanaman diperbolehkan dan tidak beresiko merusak. Selain itu, dapat menghemat anggaran Pemkot Surabaya.

“Taman dan jalur hijau kami ada ribuan, sehingga dengan pemakaian tanah sedimen bisa menghemat anggaran untuk dialokasikan pada perawatan lainnya,” tambahnya.

Terakhir, Myrna kembali mengedukasi masyarakat bahwa dalam perawatan taman dan jalur hijau terkait penyiraman, pihaknya juga menggunakan air sungai. Sungai di Kota Surabaya sendiri paling rendah sudah memenuhi Kelas IV dimana kelas tersebut dapat diperuntukkan untuk penyiraman tanaman dan memiliki unsur hara yang bermanfaat bagi tanaman.

“Kami berharap masyarakat tidak langsung mengambil kesimpulan apabila menemukan hal-hal yang dipertanyakan, terutama mengenai perawatan taman dan jalur hijau di Kota Surabaya. Apa yang kami lakukan tentunya untuk menjaga tanaman itu sendiri,” pungkasnya. (irm)

TAGGED: Pemkot Surabaya
Irman February 1, 2025
Previous Article KA Sancaka Utara Meluncur Perdana, Layani Rute Surabaya-Cilacap Lewat Solo dan Yogyakarta
Next Article Patroli Asuhan Rembulan, Pemkot Surabaya Amankan 38 Orang saat Pesta Miras
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Lainnya

Pemprov Jatim dan Driver Ojol Sepakati Penghentian Sementara Tarif Promo Aplikasi

7 hours ago

Pariwisata Indonesia Bangkit, Paper.id dan Garuda Indonesia Sinergi Dorong Digitalisasi Travel Agent

7 hours ago

Ansor Lawyers Club Resmi Diluncurkan, Siap Beri Layanan Hukum Gratis di Sidoarjo

6 days ago

Siswa SMP Tersengat Listrik di Rooftop SMA Frateran Surabaya, Pihak Sekolah Sebut Musibah.

1 week ago
about us

Kabar terbaru di Seluruh Indonesia

All Rights Reserved. Seputar Indonesia Net

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?