JEMBER- Seorang warga Lumajang bermanuver di Kabupaten Jember. Beredar undangan Rapimda KNPI Jember yang bertandatangan tidak dengan nama asli dan menggunakan nama alias “Mamak”, padahal cara administratif jelas salah kaprah secara formal keadministrasian.
Usut punya usut, yang bersangkutan adalah LSM lokal di Kabupaten Lumajang. Namun selalu keliling kabupaten kota mengaku sebagai tokoh penting di KNPI Jawa Timur.
Pria bernama lengkap Ahmad Nurhuda ini sejak tahun lalu mengatasnamakan Karteker KNPI Jember berniat mengkarteker kepemimpinan Bisma Perdana sebagai ketua KNPI Jember.
Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) sendiri adalah mekanisme yang harus dilalui KNPI untuk melakukan Musyawarah Daerah (Musda).
Aneh memang melihat rekam jejak dan dan profil Mamak. Mamak yang menurut informasi sudah berusia sekitar 50 tahunan masih ber KNPI, padahal ukuran ber KNPI mestinya maksimal 40 tahun.
Mamak juga saat mendatangi Kantor Kesbangpol Jember mengaku sebagai anggota Pemuda Pancasila dan anak buah La Nyala Mattaliti.
Ketua Pemuda Pancalisa Jember Zamroni Ulfa menegaskan Ahmad Nurhuda alias Mamak bukan anggota Pemuda Pancasila lagi, dia dipecat dari keanggotaan Pemuda Pancasila.
“Mamak ini pecatan dari Pemuda Pancasila Lumajang, karena terbukti dia ini melanggar aturan. Jadi tidak benar dia anggota Pemuda Pancasila. Apalagi anak buah La Nyala Mattaliti.” Kata Zamroni
Wildan Faridi pengurus Pemuda Pancasila Jember juga menyayangkan acara Rapimda abal-abal yang diselenggarakan oleh LSM Lumajang dan pecatan Pemuda Pancasila atas nama Mamak tersebut.
“Ini pemecah belah, kerjanya membuat rusak tatanan. Mestinya Polres tidak memberi izin, dan Kesbangpol tidak menggubris acara tersebut” kata Wildan.
Wildan juga mensinyalir ada oknum Kesbangpol yang terlibat aktif membantu Mamak dalam menggoda OKP-OKP di Jember.
“Ada indikasi dugaan oknum kesbangpol yang terlibat ikut memecah belah kepemudaan di Jember, dengan berpihak pada kelompok mamak. Mamak orang lumajang, ngak tau peta jember, apalagi peta organisasi kepemudaan di Jember” kata Wildan.
Iklim kondusif di Jember, kini diuji oleh seorang pegiat LSM dari Lumajang yang terindikasi oleh kepentingan politik praktis. Pemerintah daerah dalam hal ini Kesbangpol diuji kecakapannya dalam menyikapi persoalan macam ini.