Berita Nasional IndonesiaBerita Nasional Indonesia
Reading: Pemkot Surabaya Matangkan Konsep Sekolah Rakyat, Fokus pada Kelompok Rentan
Share
Aa
Berita Nasional IndonesiaBerita Nasional Indonesia
Aa
  • Dewan Redaksi
  • Susunan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
All Rights Reserved. Seputar Indonesia Net
Berita Nasional Indonesia > Kesehatan > Pemkot Surabaya Matangkan Konsep Sekolah Rakyat, Fokus pada Kelompok Rentan
KesehatanMakananPemerintahanPendidikan

Pemkot Surabaya Matangkan Konsep Sekolah Rakyat, Fokus pada Kelompok Rentan

Irman 2 months ago 73 Views
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

SURABAYA-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan kesiapan pembukaan Sekolah Rakyat pada tahun ajaran 2025/2026. Meski mengadopsi konsep dari pemerintah pusat, Pemkot Surabaya akan melakukan sejumlah modifikasi agar program ini lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Pahlawan.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa tujuan utama program ini tetap memberikan akses pendidikan gratis bagi seluruh siswa, terutama dari keluarga kurang mampu.

“Alhamdulillah, di Surabaya pendidikan SD hingga SMP sudah gratis. Bahkan, untuk tingkat SMA sudah digratiskan melalui intervensi dari pemerintah provinsi,” ujar Wali Kota Eri Cahyadi, Senin (17/3/2025).

Selain Sekolah Rakyat, Pemkot Surabaya juga telah menjalankan Program Sekolah Bibit Unggul sejak Agustus 2024. Program ini tidak hanya mencakup pendidikan hingga SMA, tetapi juga menjamin siswa dari keluarga miskin dapat melanjutkan ke perguruan tinggi.

“Di Surabaya, ada program Sekolah Bibit Unggul. Program ini mirip dengan Sekolah Rakyat, namun fokus pada pendidikan anak-anak dari keluarga miskin hingga mereka lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan,” jelasnya.

Siswa SMP Tersengat Listrik di Rooftop SMA Frateran Surabaya, Pihak Sekolah Sebut Musibah.
Terpilih Kembali Sebagai Ketua APEKSI 2025-2030, Eri Cahyadi Dorong Sinergi Kota Selaraskan Visi-Misi Presiden
Indonesian International Arts Festival Munas VII APEKSI Suguhkan Tampilan Budaya Antar Daerah
Semarak Ladies Program APEKSI: Istri Kepala Daerah Asyik Nguleg Rujak Cingur di Kenjeran
Peduli Terhadap Lingkungan, Anggota APEKSI Tanam 98 Pohon di Taman Suroboyo

Berbeda dengan Sekolah Rakyat, yang menyediakan pendidikan secara eksklusif, Sekolah Bibit Unggul memungkinkan siswa dari keluarga miskin bersekolah di sekolah umum. Mereka tinggal di Asrama Bibit Unggul yang disediakan Pemkot Surabaya di UPTD Kalijudan. Bahkan, biaya pendidikan, perlengkapan sekolah hingga akomodasi mereka sepenuhnya ditanggung oleh pemkot.

“Anak-anak yang tinggal di asrama mendapatkan pendidikan akademik sekaligus pembinaan melalui sekolah kebangsaan. Ini bertujuan untuk mendisiplinkan mereka agar lebih mandiri saat memasuki dunia kerja,” imbuh Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri menuturkan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi Pemkot Surabaya dalam implementasi Sekolah Rakyat adalah keterbatasan lahan. Sebab, sesuai ketentuan dari pemerintah provinsi, setiap sekolah memerlukan lahan minimal 5 hektare. “Karena kalau di Surabaya tidak ada lahan 5 hektar. Itu sudah kita sampaikan ke provinsi,” sebutnya.

Oleh karenanya, Pemkot Surabaya akan berkonsultasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk mencari solusi terbaik. Selain itu, pemkot akan menginstruksikan Dinas Sosial (Dinsos) untuk mendata jumlah kelompok rentan yang akan menjadi sasaran program, serta berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A-PPKB) untuk mematangkan konsep Sekolah Rakyat.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengungkapkan bahwa pihaknya tengah melakukan pendataan terhadap keluarga rentan ekonomi dari Desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Kami akan mencocokkan data ini dengan Dinas Pendidikan untuk mengetahui anak-anak yang masuk dalam kategori usia SD, SMP, dan seterusnya,” jelas Anna.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga akan mengevaluasi pelaksanaan Sekolah Bibit Unggul yang telah berjalan di UPTD Kalijudan. Hingga saat ini, sebanyak 164 siswa telah mendapatkan intervensi pendidikan hingga ke perguruan tinggi melalui program ini.

“Pada prinsipnya, kami siap menjalankan Sekolah Rakyat sesuai arahan pemerintah pusat. Namun, kami akan melakukan beberapa modifikasi sebagaimana petunjuk dari Bapak Wali Kota agar lebih sesuai dengan kondisi di Surabaya,” ujar Anna.

Anna menambahkan bahwa salah satu modifikasi yang akan diterapkan adalah penguatan nilai-nilai kebangsaan dalam kurikulum. “Kami sudah berdiskusi dengan Menteri Sosial terkait teknis pelaksanaan Sekolah Rakyat ini. Salah satu aspek yang akan diperkuat adalah penguatan nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila,” pungkasnya. (irm)

TAGGED: Pemkot Surabaya
Irman March 18, 2025
Previous Article Wali Kota Eri Minta DLH Sosialisasikan Keterbatasan Lahan Makam ke Warga
Next Article Empat Tahun Bertugas, Konjen Jepang Takeyama Kenichi Pamit pada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Lainnya

Siswa SMP Tersengat Listrik di Rooftop SMA Frateran Surabaya, Pihak Sekolah Sebut Musibah.

1 week ago

Terpilih Kembali Sebagai Ketua APEKSI 2025-2030, Eri Cahyadi Dorong Sinergi Kota Selaraskan Visi-Misi Presiden

1 week ago

Indonesian International Arts Festival Munas VII APEKSI Suguhkan Tampilan Budaya Antar Daerah

1 week ago

Semarak Ladies Program APEKSI: Istri Kepala Daerah Asyik Nguleg Rujak Cingur di Kenjeran

1 week ago
about us

Kabar terbaru di Seluruh Indonesia

All Rights Reserved. Seputar Indonesia Net

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?