SURABAYA-Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya terus bergerak untuk memberdayakan para ibu-ibu PKK di seluruh Kota Surabaya. Hal itu dilakukan dengan melakukan berbagai pelatihan, baik pelatihan memasak, make up, public speaking dan berbagai pelatihan lainnya. Kali ini, TP PKK Surabaya sudah menyasar seluruh Balai RW se Surabaya karena sebelumnya sudah keliling ke tingkat kecamatan dan kelurahan.
“Jadi, ini sebenarnya sudah bertahap ya, awalnya pemberian pelatihan ini untuk ibu-ibu PKK di 31 kecamatan, setelah itu lalu ke 153 kelurahan, dan kini kita mulai di tingkat RW se Surabaya,” kata Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi seusai mengikuti pelatihan memasak di Balai RW 5 Kelurahan Sememi, Senin (5/2/2024).
Menurutnya, banyak jenis pelatihan yang bisa dilakukan oleh TP PKK Surabaya. Makanya, ketika menggelar pelatihan di berbagai tempat itu, terutama di tingkat RW, pihaknya selalu menyesuaikan dengan kebutuhan ibu-ibu di tempat tersebut.
“Kalau banyak yang meminta pelatihan memasak, ya kita beri pelatihan memasak, kalau mereka butuh pelatihan make up ya kita beri pelatihan make up. Jadi, apapun permintaan mereka nanti kita coba realisasikan,” kata dia.
Bahkan, kalau ibu-ibu PKK itu membutuhkan pelatihan yang lebih spesifik dan pelatihan lanjutan, PKK Surabaya juga tetap bisa memfasilitasinya. Sebab, PKK Surabaya juga sudah bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kota Surabaya untuk membuat berbagai pelatihan.
“Mungkin awalnya ibu-ibu hanya merias dirinya sendiri, tapi kalau dilatih mungkin juga bisa merias orang lain,” tegasnya.
Oleh karena itu, Rini memastikan goal yang ingin dicapai dari berbagai pelatihan ini adalah para ibu-ibu itu bisa berdaya. Apalagi, ia menjelaskan bahwa ibu-ibu ini sebenarnya punya potensi yang mungkin tidak keluar selama ini. Makanya, ketika dilatih diharapkan potensi itu bisa keluar, seperti potensi dalam memasak dan sebagainya.
“Jadi, kami berharap para ibu-ibu ini tidak hanya menjadi seorang ibu, tapi juga bisa menghasilkan uang, sehingga ketika mereka meluangkan waktunya untuk kumpul-kumpul di dalam pelatihan ini, ada manfaatnya, dan mereka bisa berdaya,” ujarnya.
Rini juga menjelaskan beberapa ibu yang sudah mendapatkan pelatihan lalu kini sudah bisa berdaya. Bahkan, ibu tersebut menjadi reseller dari sebuah produk yang biasa memberikan CSR kepada pelatihan ini.
“Akhirnya, saat ini ibu itu bisa berjualan di rumahnya tanpa harus kemana-mana, dan ibu itu sekarang sudah bisa menghasilkan uang tanpa harus keluar rumah. Alhamdulillah beliau sudah bisa berdaya,” pungkasnya. (irm)