BANYUWANGI – Meski pabrik gula PT Industri Gula Glenmore (PT IGG) sudah tutup giling, puluhan hektar tebu milik PTPN XII diwilayah Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur belum selesai ditebang.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kacong, salah satu warga Glenmore, Banyuwangi kepada awak media. Rabu, (9/11/2022).
“Meski sudah tutup pabriknya, namun masih banyak tebu yang belum selesai ditebang milik PTPN XII diwilayah Glenmore mas,” kata Kacong.
Menurut Kacong, tebu yang belum selesai ditebang jumlahnya mencapai puluhan hektar. Namun PT IGG sudah tutup giling. Yang menjadi pertanyaan kami, tebu tebu tersebut nanti dikirim kemana, dan apakah perusahaan tidak mengalami kerugian.
Jika perusahaan, mengalami kerugian, kata Kacong, pastinya yang lebih dirugikan adalah negara. Karena PTPN XII dan PT IGG ini merupakan perusahaan yang berada dibawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Jika tebu yang jumlahnya puluhan hektar tersebut dibiarkan, apakah negara tidak mengalami kerugian,” ujarnya.
Kacong bilang, selama ini belum pernah terjadi hal seperti ini. Biasanya, jika PT IGG sudah tutup, maka penebangan tebu di lahan milik PTPN XII sudah habis selesai semua.
“Menurut kami, Pengelolahan tebu yang dilakukan oleh PTPN XII kali ini, kami anggap gagal,” ujarnya.
Kacong berkisah, tidak hanya tebu yang belum ditebang. Namun dilapangan juga kami temukan banyaknya tumpukan pohon tebu yang tidak diangkut sehingga batang tebu berserakan dilahan.
“Selain puluhan tebu yang belum ditebang, dilapangan juga masih banyak batang tebu yang berserakan karena tidak diangkut,” ungkap Kacong.
Sementara itu, Hastudi Yunarko, Manager PTPN XII Kalitelepak, Banyuwangi, saat dikonfirmasi melalui sambungan whatsapnya membenarkan tutupnya pabrik gula PT IGG.
“IGG sudah tutup giling,” katanya.
Manager yang akrab disapa Koko itu bilang, sisa tebu mulai hari ini kami kirim ke PG Djatiroto. Dan insya Allah selesai dalam 1 minggu kedepan.
“Mulai hari ini, sisa tebu dikirim ke PG Jatiroto. Dalam seminggu kedepan selesai,” ungkapnya.
Kepada wartawan, Koko mengaku jika seluruhnya tebu yang belum ditebang sebanyak 46 hektar.
“46 hektar untuk kebun wilayah 5K dan 1 J,”paparnya.
Dijelaskan oleh Koko, yang menjadi kendala, karena intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan kecepatan tebang berkurang.
“Intensitas hujan, menjadi kendala. Kecepatan tebang berkurang,”jelasnya. (*)