Seputarindonesia.net II Namlea- Personil Polres Pulau Buru melakukan pengamanan kunjungan Uskup Amboina Provinsi Maluku, Monsinyur Seno Ngutra,MUI Maluku dan Sinode GPM
Pengamanan berdasarkan surat Sprin / 1060 / VII /PAM 3.3 / 2022 tanggal 07 Juli 2022, dengan jumlah personil 21 orang.
Selain kehadiran Uskup Amboina Maluku turut hadir, Wakil Uskup untuk Seram dan Buru Bpk Pastor Goris Matly Pr.Sekertaris Keuskupan Amboina Pastor Agustinus Arbol, Vikaris jendral Keuskupan Amboina Pastor Antonius Kewole Lerek, Superior Daerah MSC maluku Pastor Yosep Retob MSC.
Ketua MUI Propinsi Maluku Bpk. Dr. Abdullah Latuapo S. Ag., M.Si.
Ketua Pembina MUI Seram Bagian Barat Bpk Moksen Atamimi ST.
Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Propinsi Maluku yang di wakili Ibu Pendeta Lenny Bakarbessy S.Th,dan
Ketua PHDI Propinsi Maluku yang di wakili Sekertaris PHDI Propinsi maluku . Suyanto,”kata Paur Humas Polres Pulau Buru,Aipda MYS Djamaluddin Via WhatsApp,Jumat (8/7/2022).
Rombongan Keuskupan melaksanakan Jamuan Makan Siang di Restoran Rajawai yang di hadiri oleh Pastor Gareja bintang laut kecamatan namlea Kabupaten Buru dan Pastor Martinus Boloawa MSC.
Uskup Amboina dan Ketua majelis ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Buru juga melakukan tatap muka bersama Pj. Bupati Buru Dr. JALALUDDIN SALAMPESY di Ruangan Kerja Bupati Buru,”beber Djamal
Dalam pertemuan tersebut Pj. Bupati Buru menyampaikan terima kasih serta memberikan apresiasi terhadap kunjungan rombong Keuskupan Amboina beserta tokoh- tokoh lintas agama Propinsi Maluku yang telah meluangakan waktu untuk berkunjung ke bumi bupolo tercinta.
Pemerintah kabupaten Buru sangat bersinergi dengan berbagai eleman masyarak maupun golongan untuk dapat bersama sama membangun kabupaten buru kedepan,”pungkas Jalaludin.
Pejabat Bupati juga memberikan kesempatan Kepada rombongan Keuskupan Amboinan dan para tokoh lintas agama untuk dapat menyamapaikan apa maksud dan tujuan kedatangan ke Kabuapten Buru serta apa yang bisa di bantu oleh pemerintah Kabupaten Buru terkait dengan kunjungan tersebut.
Ketua Uskup Keuskupan Amboinan menyampaikan bahwa tujuan dari kunjungan tersebut merupakan silaturahmi oleh Uskup Keuskupan Amboina yang baru saja dilantik serta merupakan salah satu program kerja Keuskupan Amboina.
Di mana tujuan kunjungan kerja antara lain guna mempererat tali silahturahmi lintas umat beragama yang dapat membangun toleransi antar umat beragama di Kabupaten Buru, dimana kegiatan tersebut mulai dari Kabupaten Maluku tenggara, tanibar , Buru selatan hingga ke kabupaten Buru.
Ada beberapan poin penting yang di sampaikan Ketua Keuskupan Amboina bahwa, kami meminta kepada pemerintah kabupaten buru agar dapat bersama- sama bersinergi dalam hal kegiatan-kegiatan Keagamaan di kabupaten buru.
Bahwa dulu sebelum kerusuhan yang terjadi tahun 1999 banyak Sekolah-sekolah milik keuskupan yang berada di kabupaten buru yang kini sudah tidak aktif atau rusak akibat paska konflik yang terjadi tersebut.
Dia meminta kiranya pemerintah Kabupaten Buru dapat bersinegri bersama untuk dapat mengaktifkan kembali sekoloh-sekolah milik Keuskupan tersebut dimana sebagian besar telah beroperasi di dataran Waeapo dengan tujuan agar masyarakat adat pulau Buru dapat mengikuti kegiatan sekolah atau kegiatan keagamaan,”jelasnya.
MONSINYUR SENO NGUTRA juga memberikan kesempatan kepada tokoh- tokoh lintas agama yang lain untuk memberikan masukan kepada pj Bupati Buru guna dapat menjadi suatu masukan yang baik untuk pembangunan spiritual ataupun toleransi antar uamat beraga di Kabupaten Buru.
Penyampain ataupu masukan juga di sampaikan oleh ketua MUI Propinsi Maluku,ucapan terima kasih kepada pj. Bupati Buru yang mau meneriman kujungan kami.
Harapan kami terkait dengan kunjungan ini pemerintah kabupaten Buru dapat bersinegri dalam aktifitas ke agamaan dan dapat menjalin silaturahmi antar umat beragama di kabupaten Buru.
MUI juga berharap ag