SURABAYA,SEPUTARINDONESIA.net – Adanya pengaduan masyarakat warga Jl. Bumiharjo, terkait dengan pembangunan jalan dan drainase (Selokan) yang di nilai kembali tidak adanya keseriusan akhirnya sampai ke telinga anggota DPRD kota Surabaya.
Hingga Senin (30/5/2022) pukul 17.00 wib, Reni Astutik Wakil Ketua DPR kota Surabaya, meninjau lokasi pembangunan jalan dan drainase (Selokan) yang dikeluhkan warga Bumiharjo.
Selama peninjauan perbaikan, Reni Astutik wanti-wanti kepada pelaksana perbaikan agar lebih serius selama melakukan perbaikan agar tidak terjadi kegagalan pada waktu 12 tahun yang lalu.
“ Saya harap pada perbaikan ataupun pembangunan kali ini dilakukan semaksimal mungkin dan, agar tidak kembali terjadi kegagalan pembangunan yang pernah dibangun pada tahun 2010 ditempat yang sama,” ujarnya, Senin (30/5/20220) pukul 17.00 wib.
Diketahui perbaikan sepanjang jalan Bumiharjo Lebar sepanjang 343 meter dengan nilai kontrak sekitar Rp. 674.000.000. Kontrak antara Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dengan pihak kontraktor nantinya akan menelan waktu perbaikan selama 3 bulan terhitung pada pertengahan bulan Mei 2022 dalam pengerjaannya.
Warga Bumiharjo sendiri yang diwakili oleh empat ketua Rukun Tetangga (RT) yang terdiri dari RT. 8 dan RT. 9 masuk dalam Kelurahan Darmo Kecamatan Wonokromo serta RT.3 dan RT.2 masuk dalam Kelurahan Sawunggaling Kecamatan Wonokromo.
Melakukan pengaduan karena dalam perbaikan kali ini tidak berbeda dengan pembangunan pada tahun 2010. Dimana setelah pembangunan pada 2010 yang lalu kekuatan penyangga tutup plat terbuat dari batu kali tidak berumur panjang.
Hal tersebut diutarakan oleh Satrio selaku Ketua rukun warga RW yang mewakili RT.3 dan RT.2 wilayahnya. “Setelah pembangunan pada 2010 sering mengalami kerusakan sehingga kerap kali mengancam keselamatan para warga, sehingga bukan dua atau tiga kali warga melalkukan perbaikan swasembada,” ujarnya, Senin (30/5/2022).
Menurut warga untuk pembangunan ataupun perbaikan yang kedua kalinya bila dilihat secaa fisik tidak ada perbedaan, sehingga rasa kepercayaan warga tentang kekuatan hasilnya dipastikan sama dengan pembanguna pad tahun 2010.
“Awalnya untuk pembangun yang kedua diganti dengan Boxconvert, namun ternyata tetap mengunakan pembangunan berbahan batu kali sebagai dinding kali serta penyangga plat tutup. Selain itu yang diperbaiki hanya yang rusak sedangkan yang tidak rusak tidak dilakukan pembangunan ulang,” tambah Satrio.
Dengan beberapa keterangan dan keluhan yang disampaikan warga, Reni Astutik memberikan ketegasan kepada para kontraktor pembangunan drainase (Selokan) Jl. Bumiharjo Lebar. “Bila nantinya pembangunan kali ini kwalitas sama dengan yang pertama maka Pemkot Surabaya akan kami tegor untuk tidak mengunakan jasa kontraktor yang mengerjakan drainase di sini,” tegasnya, Senin (30/5/2022).
Reporter : Rus