JOMBANG – Monitoring dan evaluasi Kuliah Kerja Nyata ( KKN) Universitas Pembangunan Nasional ( UPN) ” Veteran ” Surabaya, bertempat di Pendopo Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang, Selasa ( 30/05/23 )
Mahasiswa dari berbagai fakultas melaksanakan kegiatan KKN Tematik MBKM di 4 Desa yang ada di Kecamatan Mojowarno, diantaranya, Desa Japanan, Desa Karanglo, Desa Kedungpari dan Desa Japanan.
Kegiatan KKN Mahasiswa UPN dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai sejak tanggal 16 Maret 2023 dan akan selesai tanggal 23 Juni 2023, banyak kegiatan yang dilakukan Mahasiswa seperti, peningkatan UMKM di tengah masyarakat dan pencanangan wisata desa.
Turut hadir Wiwin Sumrambah Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Tim Monitoring dari UPN, Kapolsek Mojowarno AKP Pranan Edi, Danramil Mojowarno Lettu Sofi’i dan Camat Mojowarno Widiyono serta Kepala Desa.
Camat Mojowarno Widiono mengatakan, Mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di desa agar bisa menciptakan apa yang bisa dijadikan potensi perekonomian bersama masyarakat setempat, seperti halnya peningkatan UMKM dan edukasi wisata desa, ” ungkapnya.
Sebenarnya banyak di desa yang bisa dijadikan potensi wisata, maka dari itu saya berharap agar desa bisa memetakan apa yang bisa dijadikan pendapatan desa, sehingga desa tidak hanya mengerjakan tanah ganjaran. Kalau desa mempunyai wisata maka desa itu pasti akan maju, dan akan terangkat perekonomiannya, ” ucap Widiyono.
” Kecamatan sangat mengharapkan dukungan mahasiswa dengan adanya inovasi di desa , sehingga Kecamatan bisa mengevaluasi dan melakukan pembinaan, ” pungkas Camat Mojowarno.
Sebenarnya suatu kehormatan apabila disuatu daerah ditempati KKN, karena ini merupakan suatu bagian dari sinergi antara Pemerintah daerah dengan Akademisi, karena sangat dibutuhkan saat proses pembangunan, setidaknya mensuport pemikiran itu yang paling penting.
Wiwin juga berharap, ada sinergitas yang baik, karena di desa banyak sekali kelembagaan seperti halnya PKK yang mempunyai program luar biasa, jadi kelembagaan yang ada di desa harus sejalan dengan mahasiswa KKN, karena kelembagaan sangat butuh penguatan dari akademisi ini, ” ucapnya.
“Kenapa perlu penguatan dari akademisi karena belum dipahami PKK adalah sebagai ruang sekolah non formal, banyak program harus dilaksanakan diantaranya 10 pokok program PKK, ” pungkas Wiwin Sumrambah.(fat)