SEPUTARINDONESIA.NET, Surabaya – Paska ambruknya wahana seluncur kolam renang Waterpark Kenjeran Surabaya, hingga 16 korban terjatuh dan mengalami luka berat. Dari para korban yang berhasil dihimpun nama namanya antara lain, Pratama (10) warga Jl.Pakis Gunung Gg 1 No 56 dengan kondisi luka lebam dibagian wajah, Akbar Romadoni (15) warga Jl. Endrosono Gg 6 No 9, mengalami luka tangan kiri.
Rifaldo Wahyu Pratama (12 ) warga Jl. Kedinding tengah Gg 2 No 35 mengalami luka tangan kanan dan robek pelipis kanan. Hasan (16) Jl. Ngagel madya No 83 Mengalami luka kaki kiri. Raihan (12) warga Jl.Mojo gg.3 B Mengalami Nyeri di punggung belakang dan perut. Indriana Rahmawat (15) Warga Jl. Kedung mangu Gg 2c Mengalami luka sobek pada dagu. Nafisha (13) warga Jl. Dalem Rejo Rt 12. Gresik, mengalami robek di jari kaki kanan. Amelia Lailatul Sholifah (17) warga Kedung Rejo Timur 52 Waru.
Dari delapan korban jatuh diatas kesemuanya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Soewandi, sedangkan beberapa korban lain yang dirawat di RSUD Dr. Soetomo, antara lain. Mila sabrina (17) warga Jl. Kalilom lor indah GG blewah no 12 kondisi kesadaran menurun dan nyeri pada perut .Moh Ridwan (23) warga Jati Purwo GG 5 no 71, mengalami robek di dagu.
Nabila Pramuswari (16) warga Kalilom lor Indah teratai No. 7, kondisi Indikasi COR Dan nyeri dipinggul. Zain (11) Kalilom lor Gg. Blewah No. 12 dengan kondisi mengalami indikasi dislokasi pergelangan tangan sebelah kanan. Siti adatul (19) warga Kalilom lor Gg Blewah No. 12, mengalami robek di kepala. Amel (16) warga Jl. Kedung mangu 2-a no.8, mengalami Nyeri didada Dan Dislokasi bahu kiri. Rasied (10) warga Jl. Mojo 3 sawahan no. 23, mengalami Sobek di paha kanan, dagu dan dahi. Dan satu korban bernama Rifai belum diketahui alamat rumah karena masih mengalami koma.
Beberapa faktor yang menjadi pertanyaan penyebab sebenarnya ambruknya seluncuran air kolam renang Waterpark Kenjeran pada Sabtu (7/5/2022) pukul 13.45 wib, pihak Managemen belum berkenan memberikan keterangan. Saat dihubungi melalui via telfon Paul Stepen Tedjianto selaku General Manager (GM) Kenpark Kenjeran Surabaya engan memberikan keterangan terkait penyebab musibah tersebut.
Namun Bambang Irianto selaku HRD Waterpark Kenjeran Surabaya berani angkat bicara, pada Minggu (8/5/2022) pihaknya bercerita, terkait ambruknya tempat seluncuran air tersebut diduga karena kondisi materialnya mengalami keretakan dan ditambah lagi beban para penguna seluncur cukup banyak sehingga beban yang ditimbulkan cukup berat.
Bambang Irianto menambahkan untuk wahana bermain perseluncur air Waterpark belum dilakukan pengecekan atau assasment standart kelayakan pakai.”Untuk tahun ini memang belum dilakukan pengujian kelayakan dan selama ini saya tidak pernah dilibatkan untuk pengujian tersebut, padahal bidang yang saya kendalikan adalah berkaitan dengan kecerdasan para karyawan dan keselamatan pengunjung,” ujarnya.
Pasca timbulnya korban luka maka pihak Polres Tanjung Perak melakukan pemeriksaan terhadap dua penjaga taman bermain Waterpark yang pada saat itu melihat secara langsung kejadian jatuhnya 16 korban. Sedangkan pihak Polres tanjung Perak Surabaya tidak melakukan pemeriksaan kepada pihak yang bertanggung jawab atau pimpinan tertinggi di kawasan Waterpark Kenjeran Surabaya.
“Yang diperiksa dua pagawai atau petugas penjaga kolam renang, sedangkan karyawan bidang yang berkopenten tidak dilakukan pemeriksaan,” tutup Bambang.
Dugaan kuat adanya kelalaian yang dilakukan oleh pihak management Waterpark Kenjeran Surabaya. Dimana tempat seluncur air kolam renang tersebut pada masa pandemi Covid 19 tidak beroprasional, sehingga bahan baku yang terbuat dari fiber mengalami keretakan diakibatkan terkena panas sinar matahari tanpa dialiri air sama sekali.
Dengan kondisi fiber yang mengalami keretakan sehingga kekuatan untuk menerima beban akan tidak maksimal, selain itu menjelang lebaran Idul Fitri 1443 H / 2022 tidak ada pengecekan ulang.
Reporter : Rusmiyanto